Pemberian Obat secara benar dan tepat memang sangat diperlukan dalam bidang medis , hal ini agar seseorang yang terkena penyakit bisa lekas sembuh dengan cepat. Dalam memberikan obat kepada orang yang sakit sebaiknya harus Kalian ketahui terlebih dahulu beberapa prinsip dasar dalam pemberian obat-obatan yaitu harus dilihat dari penyakit apa yang diderita , cara pemakainnya , waktu kadaluarsa , dosis yang benar , obat yang benar , maupun resep yang benar. Langsung saja berikut ini 7 Cara pemberian obat secara benar yang wajib dan perlu Kalian perhatikan agar tidak salah dalam pemberian obat kepada orang yang sakit.
1. Pemberian obat secara oral
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui oral atau mulut. Untuk cara pemberian obat ini relatif praktis,aman dan juga ekonomis. Kekurangan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul biasanya lambat, tidak efektif jika pasien sering muntah-muntah, diare, tidak sabaran, tidak kooperatif, dan tentunya kurang disukai jika rasanya pahit.Apalagi jika pasiennya adalah anak kecil.
2. Pemberian obat secara sublingual
Adalah pemberian obat yang ditaruh di bawah lidah. Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa segera karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Kelebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari. Contoh yang banyak ditemui dalam masyarakat adalah pasien yang mempunyai penyakit jantung, seringkali memakai obat ini yang dinamakan ISDN / Isosorbid Dinitrat.
3. Pemberian obat secara inhalasi
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui saluran pernafasan. Kelebihan dari pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus / saluran nafas. Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi dalam bentuk gas atau uap yang akan diabsorpsi dengan cepat melalui alveoli paru-paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan. Biasanya diberikan pada pasien-pasien yang mengidap penyakit paru seperti Asma
4. Pemberian obat secara rektal
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui dubur atau anus. Maksudnya adalah mempercepat kerja obat serta bersifat lokal dan sistematik. Biasanya adalah obat pencahar atau obat agar bisa buang air besar. Biasanya dalam lingkup Rumah Sakit pada pasien yang akan Operasi Besar ataupun sudah lama tidak bisa buang air besar. Dan pemberian obat yang benar juga harus diperhatikan.
5. Pemberian obat secara pervaginam
Adalah cara pemberian obat yang melalui vagina. Untuk bentuk tidak jauh beda dengan pemberian secara rektal. Dan biasanya diberikan pada pasien-pasien yang hamil dan mengalami pecah ketuban dan diberikan agar merangsang kontraksi.
6. Pemberian obat secara parenteral
Adalah obat yang cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi langsung melalui pembuluh darah. Contohnya adalah sediaan injeksi atau suntikan. Tujuan pemberian obat dengan melalui parenteral ini adalah agar dapat langsung menuju sasaran dan efeknya lebih cepat. Kelebihannya bisa untuk pasien yang tidak sadar, sering muntah dan tidak kooperatif. Akan tetapi cara pemberian obat dengan cara ini kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan. Maka sebagai perawat biasanya dalam memberikan ini benar-benar memperhatikan etiket obat serta nama obat dan cara pemberiannya.
7. Pemberian obat secara topikal atau lokal.
Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep, tetes telinga dan lain-lain.
Itulah tujuh cara pemberian obat secara benar yang harus Sobat praktekan agar cara-cara tersebut dapat mengurangi rasa sakit dan menyembuhkan penyakit-penyakit bagi yang menderita. Dan tidak perlu khawatir karena cara diatas sudah termasuk cara medis yang benar penggunaannya.
Baca juga :
1. Pemberian obat secara oral
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui oral atau mulut. Untuk cara pemberian obat ini relatif praktis,aman dan juga ekonomis. Kekurangan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang timbul biasanya lambat, tidak efektif jika pasien sering muntah-muntah, diare, tidak sabaran, tidak kooperatif, dan tentunya kurang disukai jika rasanya pahit.Apalagi jika pasiennya adalah anak kecil.
2. Pemberian obat secara sublingual
Adalah pemberian obat yang ditaruh di bawah lidah. Tujuannya adalah agar efek yang ditimbulkan bisa segera karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit. Kelebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari. Contoh yang banyak ditemui dalam masyarakat adalah pasien yang mempunyai penyakit jantung, seringkali memakai obat ini yang dinamakan ISDN / Isosorbid Dinitrat.
3. Pemberian obat secara inhalasi
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui saluran pernafasan. Kelebihan dari pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus / saluran nafas. Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi dalam bentuk gas atau uap yang akan diabsorpsi dengan cepat melalui alveoli paru-paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan. Biasanya diberikan pada pasien-pasien yang mengidap penyakit paru seperti Asma
4. Pemberian obat secara rektal
Adalah obat yang cara pemberiannya melalui dubur atau anus. Maksudnya adalah mempercepat kerja obat serta bersifat lokal dan sistematik. Biasanya adalah obat pencahar atau obat agar bisa buang air besar. Biasanya dalam lingkup Rumah Sakit pada pasien yang akan Operasi Besar ataupun sudah lama tidak bisa buang air besar. Dan pemberian obat yang benar juga harus diperhatikan.
5. Pemberian obat secara pervaginam
Adalah cara pemberian obat yang melalui vagina. Untuk bentuk tidak jauh beda dengan pemberian secara rektal. Dan biasanya diberikan pada pasien-pasien yang hamil dan mengalami pecah ketuban dan diberikan agar merangsang kontraksi.
6. Pemberian obat secara parenteral
Adalah obat yang cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi langsung melalui pembuluh darah. Contohnya adalah sediaan injeksi atau suntikan. Tujuan pemberian obat dengan melalui parenteral ini adalah agar dapat langsung menuju sasaran dan efeknya lebih cepat. Kelebihannya bisa untuk pasien yang tidak sadar, sering muntah dan tidak kooperatif. Akan tetapi cara pemberian obat dengan cara ini kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan. Maka sebagai perawat biasanya dalam memberikan ini benar-benar memperhatikan etiket obat serta nama obat dan cara pemberiannya.
7. Pemberian obat secara topikal atau lokal.
Adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep, tetes telinga dan lain-lain.
Itulah tujuh cara pemberian obat secara benar yang harus Sobat praktekan agar cara-cara tersebut dapat mengurangi rasa sakit dan menyembuhkan penyakit-penyakit bagi yang menderita. Dan tidak perlu khawatir karena cara diatas sudah termasuk cara medis yang benar penggunaannya.
Baca juga :
Judul: 7 Cara pemberian obat secara benar
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Semoga Portal Kesehatan Webunic Bermanfaat Untuk Anda
Rating: 10 out of 10 based on 24 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Unknown
Semoga Portal Kesehatan Webunic Bermanfaat Untuk Anda
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.